HOME
Home » Informasi » Jurusan Hukum Keluarga Islam: Kurikulum, Prospek & Tanggung Jawab

Jurusan Hukum Keluarga Islam: Kurikulum, Prospek & Tanggung Jawab

Posted at July 27th, 2023 | Categorised in Informasi

Hukum Keluarga Islam

Jurusan Hukum Keluarga Islam adalah salah satu program studi atau jurusan yang ada di perguruan tinggi atau universitas yang menawarkan pendidikan dan pelatihan khusus dalam bidang hukum keluarga dengan berlandaskan prinsip-prinsip hukum Islam. Program studi ini bertujuan untuk mempersiapkan para mahasiswa agar memiliki pemahaman mendalam tentang hukum Islam yang berkaitan dengan permasalahan keluarga, seperti pernikahan, perceraian, hak-hak keluarga, pewarisan, hak asuh anak, dan berbagai isu hukum lainnya yang terkait dengan keluarga dalam perspektif Islam.

Dalam program studi ini, mahasiswa akan mempelajari sumber-sumber hukum Islam yang relevan dalam konteks keluarga, seperti Al-Quran, Hadis, ijma (kesepakatan ulama), dan qiyas (analisis analogi). Selain itu, juga diajarkan tentang perundang-undangan yang berlaku di negara-negara dengan mayoritas penduduk Muslim, karena implementasi hukum keluarga Islam sering terkait dengan aturan-aturan hukum nasional.

Materi pembelajaran dalam jurusan hukum keluarga Islam meliputi teori dan praktik hukum Islam, prosedur peradilan keluarga Islam, analisis kasus hukum keluarga, etika dan tanggung jawab seorang ahli hukum keluarga Islam, serta isu-isu kontemporer yang dihadapi oleh masyarakat Muslim terkait hukum keluarga.

Lulusan jurusan hukum keluarga Islam diharapkan mampu menjadi ahli hukum yang kompeten dan profesional dalam memberikan layanan konsultasi dan bantuan hukum kepada masyarakat Muslim dalam isu-isu keluarga sesuai dengan prinsip-prinsip hukum Islam. Mereka dapat bekerja di berbagai lembaga pemerintahan, advokasi, organisasi non-pemerintah, atau memulai praktik hukum keluarga Islam secara mandiri.

Mata kuliah yang diajarkan dalam jurusan hukum keluarga Islam

Mata kuliah yang diajarkan dalam jurusan hukum keluarga Islam dapat bervariasi tergantung pada kurikulum dan program studi dari setiap universitas atau perguruan tinggi. Namun, secara umum, berikut adalah beberapa mata kuliah yang umumnya diajarkan dalam jurusan hukum keluarga Islam:

  1. Pengantar Ilmu Hukum Islam
  2. Hukum Keluarga dalam Al-Quran dan Hadis
  3. Pernikahan dan Nikah Sirri (Tertutup)
  4. Hukum Waris dan Pewarisan dalam Islam
  5. Perceraian dan Rujuk dalam Hukum Islam
  6. Hukum Asuh Anak dalam Islam
  7. Hukum Wakaf dan Hibah dalam Keluarga Islam
  8. Hukum Keluarga dalam Perspektif Fiqh
  9. Hukum Perkawinan Beda Agama dalam Islam
  10. Hukum Keluarga dalam Undang-Undang Perkawinan dan Keluarga Nasional
  11. Etika dan Profesi Ahli Hukum Keluarga Islam
  12. Hukum Keluarga dalam Perspektif Perbandingan Agama
  13. Hukum Kontrak Nikah dalam Islam
  14. Pengadilan Keluarga dan Mediasi dalam Islam
  15. Hukum Keluarga dalam Hukum Internasional

Selain mata kuliah inti di atas, mahasiswa jurusan hukum keluarga Islam juga mungkin akan mempelajari mata kuliah tambahan yang berkaitan dengan ilmu hukum secara umum, seperti hukum pidana, hukum perdata, hukum administrasi, dan sebagainya. Selain itu, tergantung pada program studi, mahasiswa juga dapat memilih mata kuliah elektif atau mata kuliah pilihan yang lebih spesifik sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka dalam studi hukum keluarga Islam.

Prospek karir bagi lulusan jurusan hukum keluarga Islam

Prospek karir bagi lulusan jurusan hukum keluarga Islam cukup menjanjikan karena adanya permintaan yang terus meningkat akan ahli hukum yang memiliki pemahaman mendalam tentang hukum keluarga dalam perspektif Islam. Berikut beberapa prospek karir bagi lulusan jurusan hukum keluarga Islam:

  1. Ahli Hukum Keluarga Islam: Lulusan jurusan hukum keluarga Islam dapat bekerja sebagai ahli hukum yang khusus menangani masalah-masalah hukum keluarga dalam masyarakat Muslim. Mereka dapat memberikan konsultasi hukum, menangani pernikahan, perceraian, pewarisan, hak asuh anak, dan isu-isu hukum keluarga lainnya sesuai dengan prinsip-prinsip hukum Islam.
  2. Advokat atau Pengacara: Lulusan jurusan hukum keluarga Islam dapat bekerja sebagai advokat atau pengacara yang mengkhususkan diri dalam kasus-kasus hukum keluarga Islam. Mereka akan mewakili klien dalam persidangan dan memberikan bantuan hukum dalam berbagai isu keluarga yang berbasis pada hukum Islam.
  3. Penasihat Hukum Organisasi Islam: Beberapa organisasi Islam, seperti majelis taklim, yayasan sosial, atau lembaga keagamaan, membutuhkan ahli hukum keluarga Islam untuk memberikan nasihat hukum terkait dengan pernikahan, perceraian, dan masalah hukum keluarga lainnya yang relevan dengan kegiatan organisasi tersebut.
  4. Konsultan Keuangan Islam: Lulusan jurusan hukum keluarga Islam dengan pengetahuan tentang hukum waris dalam Islam dapat bekerja sebagai konsultan keuangan Islam, memberikan bimbingan dan rekomendasi kepada klien Muslim tentang bagaimana mengatur warisan dan aset mereka sesuai dengan prinsip-prinsip hukum Islam.
  5. Peneliti Hukum Keluarga Islam: Lulusan jurusan hukum keluarga Islam juga dapat menjadi peneliti dalam bidang hukum keluarga Islam. Mereka dapat melakukan penelitian akademis tentang isu-isu hukum keluarga dalam perspektif Islam, berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan, dan memberikan pemahaman lebih dalam tentang hukum Islam.
  6. Pegawai Negeri Sipil (PNS): Beberapa pemerintah daerah atau instansi pemerintahan memiliki divisi atau unit khusus yang menangani masalah hukum keluarga dalam perspektif Islam. Lulusan jurusan hukum keluarga Islam dapat melamar sebagai PNS dan bekerja di divisi atau unit tersebut.
  7. Dosen atau Pengajar: Lulusan jurusan hukum keluarga Islam juga dapat menjadi dosen atau pengajar di perguruan tinggi atau lembaga pendidikan yang menawarkan program studi hukum keluarga Islam. Mereka dapat berkontribusi pada pendidikan dan pengajaran untuk generasi mendatang yang tertarik untuk mempelajari hukum keluarga dalam perspektif Islam.

Perlu diingat bahwa setiap prospek karir dapat bervariasi tergantung pada kemampuan, minat, dan pengalaman individu. Selain itu, sertifikasi atau lisensi tambahan dalam hukum Islam atau keterampilan profesional lainnya juga dapat meningkatkan peluang karir bagi lulusan jurusan hukum keluarga Islam.

Proses penerimaan mahasiswa baru di jurusan hukum keluarga Islam

Proses penerimaan mahasiswa baru di jurusan hukum keluarga Islam dapat bervariasi tergantung pada kebijakan dan tata cara penerimaan dari setiap perguruan tinggi atau universitas yang menawarkan program studi tersebut. Namun, secara umum, berikut adalah langkah-langkah atau prosedur yang umumnya dilakukan dalam proses penerimaan mahasiswa baru di jurusan hukum keluarga Islam:

  1. Pendaftaran Online: Calon mahasiswa mengisi formulir pendaftaran secara online melalui situs web resmi universitas atau perguruan tinggi yang menyelenggarakan program studi hukum keluarga Islam. Pada tahap ini, calon mahasiswa akan diminta untuk mengisi data pribadi, riwayat pendidikan, dan memilih program studi hukum keluarga Islam sebagai pilihan jurusan.
  2. Seleksi dan Ujian Masuk: Setelah mendaftar, calon mahasiswa biasanya akan mengikuti seleksi atau ujian masuk sebagai bagian dari proses seleksi. Ujian masuk ini dapat berupa ujian tulis, tes kemampuan akademik, atau tes potensi akademik yang meliputi mata pelajaran yang relevan dengan hukum, agama, dan keluarga.
  3. Tes Wawancara: Beberapa perguruan tinggi mungkin juga melakukan tahap tes wawancara untuk menilai motivasi dan keseriusan calon mahasiswa dalam memilih jurusan hukum keluarga Islam. Pada tahap ini, calon mahasiswa akan diajak berbicara tentang minat, tujuan, dan harapan mereka terkait dengan studi di jurusan ini.
  4. Pemeriksaan Berkas dan Dokumen: Calon mahasiswa juga akan diminta untuk mengunggah atau menyampaikan berkas dan dokumen yang diperlukan, seperti transkrip nilai, sertifikat prestasi, fotokopi identitas diri, dan dokumen lain yang relevan.
  5. Pengumuman Hasil Seleksi: Setelah melewati tahap seleksi, perguruan tinggi atau universitas akan mengumumkan hasil seleksi dan memberikan informasi apakah calon mahasiswa diterima sebagai mahasiswa baru di jurusan hukum keluarga Islam atau tidak.
  6. Registrasi dan Pendaftaran Resmi: Setelah diterima, calon mahasiswa harus melakukan registrasi dan pendaftaran resmi sebagai mahasiswa baru di jurusan hukum keluarga Islam. Pada tahap ini, mereka akan mendapatkan informasi tentang jadwal kuliah, pembayaran biaya kuliah, serta prosedur akademik lainnya yang harus diikuti.

Proses penerimaan mahasiswa baru dapat berbeda di setiap perguruan tinggi, dan ada juga perguruan tinggi yang menggunakan sistem ujian masuk bersama seperti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Indonesia. Oleh karena itu, calon mahasiswa disarankan untuk memperhatikan informasi resmi dari perguruan tinggi yang ingin mereka pilih dan mengikuti petunjuk pendaftaran dengan cermat.

Peran dan tanggung jawab seorang ahli hukum keluarga Islam

Seorang ahli hukum keluarga Islam memiliki peran dan tanggung jawab penting dalam memberikan bantuan hukum dan nasihat hukum terkait masalah-masalah hukum keluarga dalam perspektif Islam. Berikut adalah beberapa peran dan tanggung jawab yang dimiliki oleh seorang ahli hukum keluarga Islam:

  1. Memberikan Konsultasi Hukum: Ahli hukum keluarga Islam memiliki tugas untuk memberikan konsultasi hukum kepada individu atau keluarga yang membutuhkan bantuan dalam masalah hukum keluarga. Mereka akan menjelaskan hukum-hukum Islam yang berlaku terkait pernikahan, perceraian, waris, hak asuh anak, dan isu-isu hukum keluarga lainnya.
  2. Menyusun dan Membantu Dokumen Hukum: Seorang ahli hukum keluarga Islam akan membantu dalam menyusun dan menyediakan dokumen hukum yang diperlukan dalam proses hukum keluarga, seperti kontrak nikah, surat cerai, wasiat, dan surat-surat hukum lainnya.
  3. Mewakili Klien di Persidangan: Jika terjadi perselisihan hukum keluarga yang memerlukan penyelesaian melalui persidangan, ahli hukum keluarga Islam akan mewakili klien mereka di pengadilan untuk membela hak-hak dan kepentingan klien mereka sesuai dengan prinsip-prinsip hukum Islam.
  4. Mediasi dan Penyelesaian Damai: Selain melalui persidangan, ahli hukum keluarga Islam juga dapat berperan sebagai mediator dalam upaya penyelesaian damai antara pihak-pihak yang terlibat dalam konflik keluarga. Tujuan mediasi adalah mencapai kesepakatan yang adil dan berkeadilan berdasarkan hukum Islam.
  5. Memberikan Edukasi Hukum: Sebagai ahli hukum keluarga Islam, mereka juga memiliki tanggung jawab untuk memberikan edukasi hukum kepada masyarakat tentang hak dan kewajiban dalam hukum keluarga Islam. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang hukum Islam dalam konteks keluarga.
  6. Menjaga Etika Profesi: Ahli hukum keluarga Islam harus senantiasa menjaga etika profesi dalam memberikan pelayanan hukum kepada klien. Mereka harus berpegang pada kode etik dan standar profesional yang berlaku dalam praktik hukum.
  7. Berperan sebagai Penasihat Spiritual: Selain memberikan bantuan hukum, ahli hukum keluarga Islam juga dapat berperan sebagai penasihat spiritual bagi klien mereka. Mereka dapat memberikan panduan dan nasehat moral berdasarkan nilai-nilai Islam dalam menghadapi masalah keluarga.
  8. Mengikuti Perkembangan Hukum: Sebagai ahli hukum keluarga Islam, mereka harus selalu mengikuti perkembangan hukum dan penafsiran hukum Islam yang relevan. Hal ini agar mereka dapat memberikan nasihat yang akurat dan tepat sesuai dengan prinsip-prinsip hukum Islam yang berlaku.

Melalui peran dan tanggung jawab tersebut, seorang ahli hukum keluarga Islam dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam menyelesaikan masalah-masalah hukum keluarga dalam masyarakat Muslim dan memberikan pelayanan yang berkualitas dalam bidang hukum keluarga Islam.

Comment Closed: Jurusan Hukum Keluarga Islam: Kurikulum, Prospek & Tanggung Jawab

Sorry, comment are closed for this post.

Related Post to Jurusan Hukum Keluarga Islam: Kurikulum, Prospek & Tanggung Jawab

5 Cara Orang Tua Menunjukkan Adab Terhadap Guru Anaknya

5 Cara Orang Tua Menunjukkan Adab Terhadap Guru Anaknya

Posted at November 17, 2023

Dalam perjalanan pendidikan anak, peran guru sangatlah penting. Namun, tak kalah penting adalah peran orang tua dalam menunjukkan adab dan penghormatan kepada guru. Artikel... Read More

Produk Hasil Teknologi Pangan Inovasi, Contoh & Manfaatnya

Produk Hasil Teknologi Pangan: Inovasi, Contoh & Manfaatnya

Posted at October 16, 2023

Dalam beberapa dekade terakhir, teknologi pangan telah berkembang pesat, menghasilkan berbagai produk yang meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat. Artikel ini akan menggali lebih... Read More

Sistem Pendidikan di Luar Negeri vs Indonesia Unggul Mana

Sistem Pendidikan di Luar Negeri vs Indonesia: Unggul Mana?

Posted at September 8, 2023

Dalam era globalisasi saat ini, pemahaman tentang sistem pendidikan di berbagai belahan dunia menjadi semakin penting. Banyak dari kita mungkin pernah bertanya-tanya, “Bagaimana sih... Read More

Kata Kata Kasar Umpatan Dalam Bahasa Inggris Dan Artinya Yang Harus Dihindari

Contoh Kata Kata Kasar / Umpatan Dalam Bahasa Inggris Dan Artinya

Posted at July 30, 2023

Bahasa merupakan sarana penting dalam interaksi sosial manusia, dan cara kita berkomunikasi mencerminkan karakter serta nilai-nilai kita sebagai individu. Namun, dalam setiap bahasa, terdapat... Read More

Wanita Wajib Hati-Hati! Ini Lho Ciri Pria Yang Harus Kamu Hindari

Wanita Wajib Hati-Hati! Ini Lho 9 Ciri Pria Yang Harus Kamu Hindari

Posted at July 29, 2023

Sebagai penulis, saya ingin mengeksplorasi permasalahan yang ada di dalam hubungan antara pria modern dengan pasangan wanitanya. Dalam artikel ini, saya akan membahas mengenai... Read More